Minggu, 22 April 2012

Cinta Kita

F#m                  C#
Demi cintaku padamu
     Bm                           C#
Kemana pun kau kan ku bawa
      Bm                      G#              C#
Walaupun harus ku telan lautan bara


F#m                  C#
Demi cintaku padamu
     Bm                      C#
Ke gurun ku ikut denganmu
 Bm                           G#                  C#
Biar pun harus berkorban jiwa dan raga


           Bm                          E
   (*)    Bulan madu di awan biru
                                    F#m
           Tiada yang mengganggu
           Bm                           E       C#
           Bulan madu diatas pelangi
                                  F#m
           Hanya kita berdua
                                      Bm
           Nyanyikan lagu cinta
                                    G#
           Walau seribu duka
                                     C#
           Kita takkan berpisah


          F#m          Bm C#             F#m
Reff :  Andai dipisah laut dan pantai
                             Bm C#         F#m
          Tak akan goyah gelora cinta
          F#m         Bm C#          F#m
          Andai dipisah api dan bara
                             Bm C#          F#m
          Tak akan pudar sinaran cinta


Interlude :  Bm  E  F#m
                 Bm  G#  C#
                 Bm  C#  F#m
                 Bm  C#  F#m

Minggu, 15 April 2012

SEKILAS FESTAMASIO VI SURABAYA

Minggu, 01 April 2012

Kafe Ide Garap Teater “Ubrug”

SERANG, BP – Teater Kafe Ide berkolaborasi dengan Pandawa Untirta dan Bale Seni Ciwasiat  Pandeglang membuat garapan teater berjudul Satru karya Nunu Nazaruddin Azhar, yang diadaptasi dan disutradarai oleh Rohendi.
Garapan tersebut akan dipentaskan Sabtu (24/3) dalam Festival Drama Basa Sunda (FDBS) di Gedung Kesenian Rumentang Siang, Bandung, Jawa Barat.
Sebelum bertolak ke Kota Kembang, garapan kolaboratif itu dipertontonkan pada Kamis (1/3) dan  Jumat (16/3) di  Auditorium Untirta, sebagai uji coba.
Festival Drama Basa Sunda (FDBS) digelar oleh Teater Sunda Kiwari Bandung itu merupakan festival ke-13. Sedikitnya 57 komunitas  teater produktif dari Jawa Barat dan Banten turut serta dalam event kesenian itu.
Dari jumlah itu, hampir 80 persen peserta membawakan lakon Satru karya Nunu Nazaruddin Azhar, seperti juga yang digarap Teater Kafe Ide bersama Pandawa dan Ciwasiat.
Menurut Rohendi, pemilihan naskah karya Nunu Nazaruddin Azhar itu karena didasari beberapa hal. Salah satunya adalah banyaknya potensi artistik yang bisa digali menjadi gagasan garapan.
“Hanya saja, kami lebih mengedepankan pola Ubrug konsep garap pilihan estetiknya,” kata Rohendi yang juga staf Budpar Provinsi Banten, kemarin.
Lebih jauh Rohendi menegaskan, tim teater asal Banten itu akan bertolak ke Bandung pada 23  Maret 2012 mendatang dengan jumlah crew yang terlibat mencapai 30 personil.
“Tujuan keterlibatan Teater Kafe Ide dalam festival ini antara lain untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman estetika perteateran Sunda terkini. Selain itu tentu saja targetnya menjadi nominasi,” ujarnya.
Imaf Maftuhi, Direktur Teater Kafe Ide menambahkan, yang terpenting dari keterlibatan Kafe Ide dan tim adalah membangun tali silaturahmi gagasan atau ide-ide di antara insan teater dari berbagai ragam komunitas yang menjadi peserta serta penonton festival.
Dengan pertemuan tersebut, kita bisa mendapatkan inspirasi banyak hal dalam menyikapi problem dunia perteateran kita, baik terkait hal-hal estetik atau pun di luar estetik.
Lakon itu, lanjutnya diperankan oleh Saduri Dagul, sebagai Tb Suminta, Rio sebagai Drs Karyana, Imeh sebagai Darsih, Mae sebagai Sutinah, Achu Pitik sebagai sodik, Jefri Petir sebagai Kodar, Risti sebagai Ipah, Nando sebagai Rahmat, Irda sebagai Dini, Ade Bokir sebagai Orang 1, Andes sebagai Orang 2, dan Imaf sebagai Orang 3. Tata musik digarap Kelompok Seni Bale Ciwasiat,  penarinya dari UKM Pandawa, tata artistik oleh Akrom Lay sementara tata lampu dipegang Oman Ab.(FAN)

Kafe Ide Garap Teater “Ubrug”

SERANG, BP – Teater Kafe Ide berkolaborasi dengan Pandawa Untirta dan Bale Seni Ciwasiat  Pandeglang membuat garapan teater berjudul Satru karya Nunu Nazaruddin Azhar, yang diadaptasi dan disutradarai oleh Rohendi.
Garapan tersebut akan dipentaskan Sabtu (24/3) dalam Festival Drama Basa Sunda (FDBS) di Gedung Kesenian Rumentang Siang, Bandung, Jawa Barat.
Sebelum bertolak ke Kota Kembang, garapan kolaboratif itu dipertontonkan pada Kamis (1/3) dan  Jumat (16/3) di  Auditorium Untirta, sebagai uji coba.
Festival Drama Basa Sunda (FDBS) digelar oleh Teater Sunda Kiwari Bandung itu merupakan festival ke-13. Sedikitnya 57 komunitas  teater produktif dari Jawa Barat dan Banten turut serta dalam event kesenian itu.
Dari jumlah itu, hampir 80 persen peserta membawakan lakon Satru karya Nunu Nazaruddin Azhar, seperti juga yang digarap Teater Kafe Ide bersama Pandawa dan Ciwasiat.
Menurut Rohendi, pemilihan naskah karya Nunu Nazaruddin Azhar itu karena didasari beberapa hal. Salah satunya adalah banyaknya potensi artistik yang bisa digali menjadi gagasan garapan.
“Hanya saja, kami lebih mengedepankan pola Ubrug konsep garap pilihan estetiknya,” kata Rohendi yang juga staf Budpar Provinsi Banten, kemarin.
Lebih jauh Rohendi menegaskan, tim teater asal Banten itu akan bertolak ke Bandung pada 23  Maret 2012 mendatang dengan jumlah crew yang terlibat mencapai 30 personil.
“Tujuan keterlibatan Teater Kafe Ide dalam festival ini antara lain untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman estetika perteateran Sunda terkini. Selain itu tentu saja targetnya menjadi nominasi,” ujarnya.
Imaf Maftuhi, Direktur Teater Kafe Ide menambahkan, yang terpenting dari keterlibatan Kafe Ide dan tim adalah membangun tali silaturahmi gagasan atau ide-ide di antara insan teater dari berbagai ragam komunitas yang menjadi peserta serta penonton festival.
Dengan pertemuan tersebut, kita bisa mendapatkan inspirasi banyak hal dalam menyikapi problem dunia perteateran kita, baik terkait hal-hal estetik atau pun di luar estetik.
Lakon itu, lanjutnya diperankan oleh Saduri Dagul, sebagai Tb Suminta, Rio sebagai Drs Karyana, Imeh sebagai Darsih, Mae sebagai Sutinah, Jefri Petir sebagai Kodar, Risti sebagai Ipah, Nando sebagai Rahmat, Irda sebagai Dini, Ade Bokir sebagai Orang 1, Andes sebagai Orang 2, dan Imaf sebagai Orang 3. Tata musik digarap Kelompok Seni Bale Ciwasiat,  penarinya dari UKM Pandawa, tata artistik oleh Akrom Lay sementara tata lampu dipegang Oman Ab.(FAN)